Bukan Aku atau Orang Tua Tetapi Aku dengan Orang Tua



Kalian punya keinginan ? Ya, saya juga. Kalian punya Kegemaran ? Ya, saya pun punya. Ingin seperi yang kita inginkan ? Ya, saya pun ingin. Kalian punya ambisi ? Ya, begitu juga orang tua kita.

Sebagian dari kalian pasti pernah berada dalam situasi dimana pilihan kalian tidak sejalan dengan kemauan orang tua. Lalu, apa yang kalian rasakan ? pastinya berbeda-beda tiap orangnya. Ada yang merasa bimbang, sedih, kesal, bahkan pasrah dengan keputusan orang tua. 

Perbedaan pendapat dengan orang tua bukanlah hal yang baru. Apalagi ketika berbicara perbedaan zaman dan trend antara orang tua dan anak. Kebanyakan orang tua menganggap saat mereka masih muda sama kondisinya saat anak-anak mereka beranjak remaja. Padahal, bisa saja sangat berbanding 180 derajat. Maka tidak heran kalau terkadang para anak mengoceh dalam hati "Lain dulu, lain sekarang".

Tapi tahukah kalian ? Orang tua hanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Akan tetapi, dalam kasus tertentu yang orang tua anggap "terbaik"  terkadang bukanlah yang "terbaik" menurut sang anak. Seringkali orang tua memaksakan apa yang mereka inginkan kepada anaknya. Suka ataupun tidak, sang anak harus mengikuti kata orang tua. Seakan-akan menjadikan ambisi masa mudanya yang dulu tak kesampean sebagai hal yang harus anaknya capai.  "Kamu tidak boleh ngebantah! Harus nurut apa kata orang tua" Nah, kalau sudah seperti itu? Kita sebagai anak yang patuh hanya bisa diam dan melakukan keinginan Beliau. Bukan dengan senang hati lagi, tapi sudah di balut rasa terpaksa hingga menjadi beban.

Harusnya, para orang tua mengerti posisi anaknya. Mereka bukanlah secara menyeluruh fotocopy-an dari orang tua mereka sendiri. Para anak juga memiliki hobi, keinginan, cita-cita yang lain yang pada umumnya bisa berbanding terbalik dengan hobi orang tua itu sendiri. 

Tapi kita sebagai anak juga tidak bisa melupakan peranan orang tua yang begitu besar dalam hidup kita. Rasa saling menghargai dan menghormati harus tetap diutamakan. Komunikasi dan saling pengertian antara anak dan orang tua sangat dibutuhkan dalam kasus perbedaan pendapat seperti ini. Orang tua bukannya dilarang untuk ikut andil dalam  menentukan pilihan hidup sang anak. Tapi, dalam batas-batas tertentu yakni hanya sebagai saran untuk pertimbangan. Sehingga, sang anak bisa memutuskan pilihannya sendiri. Kan nantinya yang menjalankan juga anak tersebut, dan seperti yang kita ketahui sebagian besar keberhasilan dicapai karena anak enjoy dalam proses tersebut.

Berikut adalah beberapa cara menghadapi intervensi orang tua tanpa harus menyakiti hati mereka.


1. Dengarlah, abaikan dan lupakan 

Dengarkan apa pun yang dikatakan oleh orang tua Anda, serap sedikit yang masuk akal dan abaikan sisanya. Jika itu mengganggu Anda, ambil bagian paling berguna dari nasihat orangtua Anda dan lupakan sisanya.

2. Jaga sopan santun 

Jangan pernah berteriak di hadapan orang tua Anda atau memberitahu mereka bahwa Anda merasa jengkel dengan nasihat mereka. Selalu bersikap sopan, baik dalam perilaku maupun tutur bicara.

3. Sukses kuncinya

Hanya ketika Anda menjadi sukses dalam hidup, orang tua Anda akan mulai menghormati pendapat Anda. Jadi berkonsentrasilah pada tujuan dan prospek karir Anda ke depan.

4. Bersikap obyektif

Sebagian besar dari anak akan memperlakukan orang tua mereka seperti dewa sehingga tidak bisa bersikap objektif tentang mereka. Jika Anda melihat orang tua Anda sebagai manusia, Anda mungkin akan menemukan beberapa kesalahan dan kekhilafan yang tanpa sengaja mereka perbuat. 

5. Bicara dari hati ke hati

Jika Anda merasa bahwa berbicara dengan orang tua Anda mungkin akan memberikan hasil baik, lakukanlah dari hati ke hati. Katakan kepada mereka bagaimana perasaan Anda tanpa harus marah atau terdengar menuduh.

Orang tua hanyalah manusia biasa yang bisa berbuat khilaf. Sebagai anak, berusahalah untuk selalu memakluminya dan jika Anda memiliki kesempatan, luruskan kekeliruan itu. Jadi, kenapa harus memilih antara pilihan Anda atau pilihan orang tua ? Bukankah Anak akan lebih berkembang jika menyesuaikan kemampuannya dan tentunya support dari Anda sebagai Orang tua ? :)

0 komentar:

Posting Komentar