Anakku... Dikala aku sudah tua nanti, Janganlah kamu memarahiku karena aku tidak bisa mengurus diriku seperti aku mengurus dirimu di waktu masih kecil. Dikala
Surat Untuk Anakku
Wahai anakku, ketika kau membaca surat ini, mungkin aku telah tua renta...Mungkin juga aku sudah
Apakah kamu masih ingat ? Bagaimana kita dulu pernah bersama-sama ? Percaya pada sebuah kata Bahwa
Di bening matamu kemarinKutemukan sebutir air mata yang kau tahanMengeras jadi mutiaraJatuh ke bibirmuTinggal disana sebentarMenggetarKemudian menyusun
Dalam cobaan yang memaksa diriku untuk berbaring tak berdaya di kamar ini Kupaksakan diriku untuk
Mungkin selama ini kita hanya berfikir bahwa ibu lah yang paling menyayangi kita dibandingi
Garis Kehidupan
Dulu begitu banyak rencana yang telah kita jalin saat kita bersama.
Ibu...Ini aku anakmuPerempuan yang dulu membebanimu selama sembilan bulanMerampas lelapmu pada malam-malamKetika aku masih menjadi gumpalan daging