Di bening matamu kemarin
Kutemukan sebutir air mata yang kau tahan
Mengeras jadi mutiara
Jatuh ke bibirmu
Tinggal disana sebentar
Menggetar
Kemudian menyusun ke tenggorokan
Mungkin saja
Ia yang sekarang menjelma serak dan sesak
Pada barisan kata perpisahan
Sudah jangan sendu, sayang
Aku ingin pergiku kali ini terdengar merdu
Agar angin malam
Atau hujan
Atau bahkan udara dingin dan kebekuan
Bisa mengingatkanmu kapan-kapan
Tentang kisahku dalam rindu-rindu
Yang haru
Tapi tidak biru
Aku akan tetap menjadi keindahan
Lingga di pagi dan senja
Lagu-lagu yang menyapa kelopak matamu sebelum terik
Dan mengendap-endap sesaat di lelahmu sebelum mimpi
Kutemukan sebutir air mata yang kau tahan
Mengeras jadi mutiara
Jatuh ke bibirmu
Tinggal disana sebentar
Menggetar
Kemudian menyusun ke tenggorokan
Mungkin saja
Ia yang sekarang menjelma serak dan sesak
Pada barisan kata perpisahan
Sudah jangan sendu, sayang
Aku ingin pergiku kali ini terdengar merdu
Agar angin malam
Atau hujan
Atau bahkan udara dingin dan kebekuan
Bisa mengingatkanmu kapan-kapan
Tentang kisahku dalam rindu-rindu
Yang haru
Tapi tidak biru
Aku akan tetap menjadi keindahan
Lingga di pagi dan senja
Lagu-lagu yang menyapa kelopak matamu sebelum terik
Dan mengendap-endap sesaat di lelahmu sebelum mimpi
0 komentar:
Posting Komentar